Periset Jerman menemukan bahwa bila kita banyak mengkonsumsi wortel, tomat dan cabai besar manis, wajah kita bisa terlihat lebih muda dan kerut muka akan berkurang.
Dilaporkan, radikal bebas dalam tubuh manusia mungkin dapat merusak DNA dalam sel kulit, sehingga mempercepat penuaan kulit. Unsur lingkungan termasuk cahaya matahari dan materi berbahaya dalam udara atau tekanan mental dan penyakit dapat memungkinkan tubuh kita membentuk radikal bebas. Zat anti oksidan termasuk vitamin-vitamin A, C, D, E serta karotena bermanfaat bagi tumbuh manusia untuk menangkis bahaya radikal bebas.
Akan tetapi, tubuh kita sendiri tidak dapat menghasilkan anti- oksidan yang cukup. Karena itu, kita perlu menyerap anti-oksidan dari makanan, misalnya menyerap beta karotin dari wortel, dan Lycopene dari tomat. Selain itu, dalam teh hijau juga terdapat zat anti oksidan.
Periset menemukan pula, orang yang memiliki zat anti oksidan tinggi dalam kulitnya kelihatannya lebih muda dibandingkan dengan kelompok sebaya. Penelitian itu diadakan pada kelompok orang usia 40 hingga 50 tahun.
Kerap mengkonsumsi sayur mayur mentah dapat menambah vitamin dalam darah.
Riset terbaru terhadap orang dewasa Amerika Serikat menunjukkan bahwa dalam darah orang yang mengkonsumsi salad atau sayur mayur mentah dalam jumlah besar, terdapat sejumlah materi bergizi penting dengan kadar tinggi.
Periset menemukan, konsumsi satu porsi sayur mentah setiap hari dapat memungkinkan volume vitamin-vitamin A, E, B 6 serta asam daun dalam tubuh mendekati volume yang direkomendasikan. Seiring dengan bertambahnya volume penyerapan salad dan sayur mentah, kadar vitamin-vitamin C, E, asam daun dan sejumlah jenis karotena juga relatif bertambah.
Dapat diketahui, kadar serangkaian materi bergizi dalam darah orang yang gemar mengkonsumsi sayur mentah rata-rata lebih tinggi 15 persen dari pada orang yang tidak suka makan sayur. Penyerapan vitamin C nya juga lebih tinggi dua hingga tiga kali lipat. Meskipun salad tidak dikonsumsi dalam jumlah besar, kebutuhan materi bergizi tertentu dalam tubuh kita bisa tercukupi.
Periset menunjukkan, penemuan itu dapat menghilangkan kekhawatiran masyarakat atas kemampuan tubuh orang menyerap materi bergizi tertentu dari sayur. Berbagai jenis vitamin B dan vitamin C bersifat mudah larut dan sangat peka terhadap panas, maka dianjurkan paling baik menyerapnya dari sayur mentah. Sedangkan materi bergizi lainnya seperti jenis karotena paling baik diserap dari sayur yang telah dimasak matang.
Riset tertentu juga menunjukkan, lemak dalam jumlah kecil juga dapat memungkinkan tubuh orang lebih baik menyerap materi bergizi tersebut. Minyak dan lemak dalam sejumlah bumbu-bumbu juga mendorong penyerapan sejumlah materi bergizi.
Banyak mengkonsumsi sayur mayur memicu radang kulit.
Sayur mayur hijau telah menjadi hidangan yang tak bisa terlewatkan di meja makan. Sejumlah orang yang kelebihan berat badan bahkan menjadikan sayur hijau sebagai makanan utama. Pakar mengingatkan, sejumlah sayur mayur yang sering dijumpai merupakan sayur bersifat peka cahaya. Kalau kita banyak mengkonsumsi sayur mayur itu, setelah terkena cahaya matahari bisa memicu radang kulit.
Pakar menjelaskan, seledri, asparagus, pocai, bayam, jamur-jamuran, jamur kuping dan sawi putih, semuanya tergolong sayur berifat peka cahaya. Setelah mengkonsumsi sayur tersebut, materi peka cahaya dalam tubuh orang setelah mencapai kepekatan tertentu, bila ditambah terpaan cahaya matahari, sayur-sayuran ini mudah mengakibatkan gangguan metabolisme materi peka cahaya dan memicu radang kulit bersifat tumbuh-tumbuhan dan cahaya matahari.
Kalau seseorang memiliki alergi tertentu, ia mungkin akan mengalami gejala tertentu setelah berjemur selama 10 menit atau setengah jam. Bagi mereka yang tidak memiliki alergi juga mungkin mengalami radang kulit setelah berjemur dua hingga tiga jam. Gejalanya misalnya bintik-bintik merah, bintil, atau busung. Bila parah, dapat muncul tukak kulit dan borok. Pakar mengatakan, kalau gejalanya relatif ringan jangan berjemur di bawah sinar matahari dan akan sembuh dalam sepekan, tapi kalau berat harus tepat waktu berobat ke dokter.
Cara salah makan sayur mayur.
1. Makan tomat mentah sebelum makan nasi. Tomat mentah paling baik dikonsumsi setelah makan nasi. Dengan demikian, dapat menurunkan kadar asam akibat persenyawaan asam lambung dan makanan, menghindari timbulnya perluasan lambung akibat naiknya tekanan dalam lambung, sehingga mengakibatkan gejala perut sakit, atau tidak enak lambung.
2.Menghaluskan campuran wortel dan lobak putih. Jangan menghaluskan wortel bersama lobak putih karena wortel mengandung fermen yang dapat merusak vitamin C dan pencampuran ini akan merusak vitamin C dalam sayur tersebut.
3.Konsumsi berlebihan karotena. Meskipun karotena bermanfaat bagi tubuh kita, kita tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsinya. Terlalu banyak makan sari sayur atau sari buah yang terdiri dari wortel atau tomat dapat menimbulkan karotinemia, yang mengakibatkan warna wajah dan kulit tangan menjadi oranye, tidak bernapsu makan, gelisah, insomnia dan gejala lainnya.
4. Hioko dicuci terlalu bersih dan direndam terlalu lama. Zat ergosterin dalam hioko akan menjadi vitamin D setelah hioko terkena cukup sinar matahari. Tapi kalau dicuci terlalu bersih dan direndam terlalu lama sebelum dimasak, hioko akan kehilangan banyak zat gizi. Memasak hioko juga tidak boleh menggunakan kuali dari besi atau tembaga, untuk menghindarkannya dari kehilangan gizi.
5. Makan taoge yang belum dimasak matang. Taoge bergizi banyak, tapi harus dimasak matang sebelum dimakan. Kalau tidak, bisa muncul gejala muak, muntah, berak, pening dan tidak enak badan.
6. Banyak memberi makanan pocai kepada balita. Pocai mengandung asam daun dalam jumlah besar, sehingga tidak begitu cocok bagi balita. Asam daun akan bersenyawa dengan zat kalsium dan seng dan menjadi zat yang tidak dapat diserap dan dibuang ke luar tubuh. Proses ini mempengaruhi penyerapan zat kalsium dan seng dalam saluran usus. Ini mudah mengakibatkan balita kekurangan zat kalsium dan seng sehingga mengakibatkan hipoplasia dan mempengaruhi pertumbuhan kecerdasan balita.
7. Memberikan pare yang belum diseduh kepada balita. Asam daun dalam pare dapat merintangi penyerapan zat kalsium dalam makanan. Maka, pare harus diseduh dahulu sebelum dikonsumsi baru dapat menghilangkan asam daun. Balita yang memerlukan zat kalsium dalam jumlah besar tidak boleh makan terlalu banyak pare.
8. Kucai tidak boleh dibiarkan terlalu lama setelah dimasak. Kucai paling baik dimakan setelah dimasak matang, dan jangan dibiarkan terlalu lama. Kalau dibiarkan terlalu lama, nitrat akan menjadi nitrite, ini dapat menimbulkan reaksi toksinasi. Selain itu, balita yang menderita salah cerna juga tidak boleh makan kucai.
9. Sayur hijau tidak boleh dimasak terlalu lama sebab nitrat dalam sayur hijau akan menjadi nitrite, dan mudah mengakibatkan balita keracunan.
10. Sayur beku tidak boleh terlalu lama dimasak. Sayur beku kebanyakan telah didinginkan terlalu lama, dan tidak boleh dimasak terlalu lama, karena dapat hancur dan kehilangan banyak gizi.
http://indonesian.cri.cn
0 komentar:
Posting Komentar