Perseteruan antara Apple dan Adobe terus berlanjut. Setelah bos Apple Steve Jobs menjelaskan alasannya untuk memblokir Adobe Flash dari berbagai perangkat mobile besutannya, Adobe juga telah membalas pernyataan Steve di blog mereka.
Bahkan, Adobe juga mendorong karyawan-karyawan mereka untuk menggunakan ponsel Android. Seperti dikutip dari CNet, tiga orang sumber menceritakan rencana Adobe untuk membagikan ponsel Android yang bisa menjalankan teknologi Flash kepada karyawan mereka.
Belum jelas, merek ponsel Android mana yang akan dibagikan kepada karyawan Adobe. Beberapa jenis tipe HTC dan Nexus One sempat disebut-sebut sebagai handset yang akan dibagikan.
Adobe belum bersedia menanggapi rencana tersebut secara resmi. Namun, hingga November 2009, Adobe memiliki sekitar 8600 orang karyawan secara global.
Perusahaan software yang bermarkas di San Jose California itu juga berencana untuk mendemokan Flash untuk Google Android pada acara Google I/O Conference yang digelar bulan Mei ini.
Di acara itu, Google juga berencana untuk membagi-bagikan ponsel Android kepada seluruh pengunjung konferensi dengan menyodorkan dua pilihan: Nexus One atau atau Motorola Droid.
Menanggapi pernyataan Steve Jobs yang mengatakan bahwa Flash merupakan penyebab utama produk-produk Mac crash, CEO Adobe Shantanu Narayen, mengatakan bahwa yang bermasalah justru ada pada sistem operasi milik Apple itu sendiri.
Pendapat Jobs yang mengatakan bahwa Flash bukan platform terbuka dan tuduhan Jobs bahwa Adobe terlalu lambat dalam mengadopsi teknologi Apple juga disorot tajam oleh Thom Holwerda dari OSNews.
Menurut Thom, Jobs yang mengolok-olok Flash sebagai teknologi proprietari dan mendengung-dengungkan sistem terbuka ternyata, menawarkan H264 sebagai alternatif Flash. Padahal, kata Thom, H264 juga proprietari dan sama sekali tak kompatibel dengan konsep standar terbuka.
Lalu, Thom menuduh alasan Jobs mempromosikan teknologi ini, hanya karena Apple dan Microsoft adalah anggota dari MPEG-LA yang merupakan badan yang mengatur lisensi H264.
Perkataan Jobs yang mengatakan bahwa Adobe terlalu lama dalam mengadopsi teknologi baru Apple untuk melakukan transisi dari aplikasi MacOS X Finder ke Cocoa, dinilai Thom sebagai pernyataan yang hipokrit karena aplikasi iTunes dan Final Cut Pro buatan Apple sendiri masih belum mengadopsi Cocoa.
“Pernyataan Jobs sama sekali berwajah-dua, hipokrit, dan sangat menyesatkan. Ini jelas-jelas trik pemasaran yang berniat untuk mengalihkan perhatian konsumen,” kata Thom. ~vivatekno
0 komentar:
Posting Komentar